PEMBAHASAN
A.
PENGERTIAN
1.
Keberhasilan
Keberhasilan secara etimologi
yaitu berasal kata dari hasil yang artinya sesuatu yang diadakan (dibuat,
dijadikan, dsb) oleh usaha. Keberhasilan dalam kamus besar Bahasa Indonesia
adalah perihal (keadaan) berhasil.
2.
Belajar
Secara umum belajar adalah suatu aktivitas yang di dalamnya
terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi
mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal. Belajar
menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang
disebabkan oleh pengalaman.
Berikut ini pengertian
belajar menurut para ahli, antara lain:
a) WINKEL
Belajar adalah suatu
aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan
lingkungan, yang menghasilakn perubahan - perubahan dalam pengetahuan,
pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap
b) ERNEST H. HILGARD
Belajar adalah dapat
melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya
berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu
c) ROBERT M.
GAGNE
Dalam buku: the conditioning of learning
mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich
persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a
groeth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah
belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan
saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri
dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.
3. Keberhasilan Belajar
Dari
pengertian keberhasilan dan belajar kita dapat mengetahui bahwa keberhasilan
belajar adalah tercapainya keadaan
proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi
dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
B.
Indikator Keberhasilan Belajar
Indikator
yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar
mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah:
a) Daya serap
terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu
maupun kelompok, (kognitif).
b) Perilaku
yang digariskan dalam tujuan pengajaran/ TIK telah dicapai siswa baik individu
maupun klasikal (afektif). Namun yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur
keberhasilan dari keduanya adalah daya serap siswa terhadap pelajaran.
C.
Tingkat Keberhasilan belajar
Untuk
mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses
belajar yang telah dilakukannya dan sekaligus juga untuk mengetahui
keberhasilan mengajar guru, kita dapat menggunakan tingkat acuan sebagai
berikut:
a)
Istimewa / maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran
yang diajarkan itu dapat dikuasai siswa
b)
Baik sekali/ optimal: apabila sebagian besar (85% s/d
94%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa.
c)
Baik / minimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan
hanya (75% s/d 84%) dikuasai siswa
d)
Kurang apabila bahan pelajaran yang diajarkan
kurang dari (75%) dikuasai siswa.
Proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau unjuk kerja siswa .
Proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau unjuk kerja siswa .
D. Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan Belajar Menurut Slameto (2010: 54) ada dua faktor yang
mempengaruhi keberhasilan belajar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1. Faktor
intern terdiri dari :
a) Faktor
Jasmaniah antara lain, faktor kesehatan, dan cacat tubuh.
b) Faktor Psikologi yaitu, intelegensi,
perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan.
c) Faktor
Kelelahan Faktor kelelahan sangat mempengaruhi hasil belajar, agar siswa dapat
belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam
belajarnya. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang ebbas dari kelelahan.
2. Faktor Ekstern terdiri dari :
a) Faktor
Keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antar anggota, suasana rumah,
keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b) Faktor
Sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi
siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar
pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c) Faktor
Masyarakat, seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul,
dan bentuk kehidupan masyarakat.
3. Berikut
ini faktor psikologi yang akan kami bahas antara lain.
a.
MOTIVASI
Chalijah Hasan menjelaskan bahwa : “motivasi
satu kesatuan yang merupakan dorongan individu untuk melakukan sesuatu seperti
yang di inginkan atau dikehendaki”.
Sebuah keluarga sakinah
terutama ayah (suami) dan ibu (istri) yang memberikan motivasi kepada anak
berarti menggerakan anak untuk melakukan aktivitas belajar. Sebagaimana
pandangan Sadirman AM, yaitu “memberikan motivasi pada anak berarti menggerakan
anak untuk melakukan sesuatu.
Pada tahap awal akan
menyebabkan si subyek belajar itu merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan
sesuatu kegiatan belajar”. Menumbuhkan motivasi dapat dilakukan dengan cara
memberitahukan bahwa belajar itu merupakan keharusan atau kewajiban bagi setiap
orang Islam, sebagaimana firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 122.
Dengan adanya dasar
yang kuat tersebut, seorang anak akan termotivasi dirinya untuk belajar, karena
mengetahui belajar itu merupakan kewajiban bagi setiap umat manusia.
Sebuah keluarga yang
sakinah, terutama ayah dan ibu bisa menanamkan dan menumbuhkan motivasi secara
efektif. Motivasi sebagai proses mengantarkan anak kepada pengalaman-pengalaman
yang memungkinkan merekan dapat belajar. Dalam keluarga sakinah akan memiliki
hubungan kodrat dan kekal.
Jika sekolah menekankan
perkembangan inteligensi (IQ), maka dalam keluarga seharusnya merupakan
institusi perkembangan kecerdasan emosional (EQ). Seharusnya anak mempunyai hak
yang harus dipenuhi oleh orang tuanya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang
artinya :
Hak anak atas orang tuanya adalah :
1. Memberi
nama yang baik
2. Mengawinkan
apabila telah sampai umur
3. Mengajarkan
kitab (Al-Qur’an).(R.Abu Nu’aim dan Dailami dari Abu Hurairah) .
Dari uraian diatas
dapat diambil pengertian bahwa di dalam keluarga sakinah motivasi belajar anak
harus mendapat prioritas utama, karena motivasi merupakan kekuatan atau
dorongan bathin yang mampu memperoses dan menggiatkan segala bidang aktifitas
dan tingkah laku untuk memuaskan diri seseorang dengan memenuhi kebutuhannya
dan mencapai harapannya.
b.
Fungsi Motivasi
Perlu
ditegaskan, bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan yang berpengaruh pada
aktifitas, maka fungsi motivasi menurut Sadirman AM, adalah :
a) Mendorong
manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan
energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan
yang akan dikerjakan.
b) Menentukan
arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian
motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan
rumusan tujuannya.
c) Menyeleksi
perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang
serasi guna mencapai tujuan dengan menyisikan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat
bagi tujuan tersebut.
d) Disamping
itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi
seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.
Demikian posisi motivasi yang sangat vital,
namun bukan berarti seseorang dapat mencapai hasil belajar yang baik, karena
berhasil tidaknya seseorang anak dalam belajar itu tidak hanya dipengaruhi oleh
motivasi saja, melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya, hal ini sejalan
dengan pendapat Ngalim Purwanto yang menjelaskan bahwa : “berhasil tidaknya
belajar itu tergantung pada macam-macam faktor”.
Adapun faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi dua golongan :
Adapun faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi dua golongan :
1. Faktor
yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut dengan faktor
individual.
2. Faktor
yang ada diluar individu kita sebut dengan faktor sosial. Yang termasuk faktor
individual : kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan
faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain : keluarga,
guru dan cara mengajar, lingkungan, serta kesempatan yang tersedia didalam
motivasi.
Dengan melihat uraian diatas, maka dapat dipahami
bahwa dengan adanya motivasi pada diri anak yang dibangkitkan melalui pemberian
motivasi belajar yang cukup, baik intrinsik maupun ekstrinsik, kondisi keluarga
yang menunjang yaitu ketenangan, ketentraman serta nuansa mawaddah wa rahmah
serta terpenuhinya sarana dan prasarana belajar, maka kegiatan belajar
terlaksana secara optimal.
c.
Macam-Macam Motivasi
Motivasi
diri timbul dan berkembang terdapat dalam dua dasar utama yakni : motivasi
intrinsik dan ekstrinsik.
a. Motivasi Intrinsik
motivasi intrinsik
dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan
diteruskan berdasarkan pada suatu dorongan dalam diri dan secara mutlak terkait
dengan aktivitas belajar
Ada beberapa macam
terbentuknya motivasi intrinsik dalam kegiatan belajar, antara lain :
a) Adanya Kebutuhan
Menurut Yaumil Agoes :
“memahami kebutuhan anak adalah semata-mata untuk memberi peluang pada anak
memilih berbagai alternatif yang tersedia dalam suatu lingkungan yang kaya
stimulasi”. Berdasarkan kepada pendapat
tersebut dapat dipahami bahwa orang tua harus mengetahui kebutuhan anak.
b) Adanya Cita-Cita
peran dan kontribusi
keluarga di tuntut untuk memberikan motivasi terhadap anak yang belum
mengetahui pentingnya belajar, agar anak dapat melakukan perbuatan yang dapat
menunjang pencapaian cita-citanya, sehingga anak merasa terpanggil untuk tetap
belajar secara efektif dan efisien agar dapat menggapai cita-citanya.
c) Keinginan Tentang Kemajuan Dirinya
Di dalam proses
belajar, motivasi memang memegang peranan penting. Menurut Sadirman bahwa :
“melalui aktualisasi diri pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan
diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan
diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan
bagi setiap individu”.
d) Minat
Motivasi muncul karena
ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat
motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan kalau disertai dengan
minat.
b. Motivasi Ekstrinsik
Motif ekstrinsik dapat
pula dikatakan sebagai suatu bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar
yang diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak
berkaitan dengan aktivitas belajar. Berdasarkan pada pendapat tersebut dapat
disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik itu aktif jika di rangsang dari luar dan
mempunyai kontribusi besar dalam menumbuhkan motivasi ini adalah keluarga,
sebagai tempat yang pertama dan utama dalam proses pendidikan. Dengan berbagai
cara keluarga dapat melakukan rangsangan untuk motivasi belajar anak.
Ada beberapa cara untuk
menumbuhkan dan membangkitkan anak agar melakukan aktifitas belajar,
diantaranya adalah :
a) Pemberian Hadiah
Motivasi dalam bentuk
hadiah dapat membuahkan semangat belajar
dalam mempelajari materi-materi pelajaran. Hadiah merupakan alat pendidikan
yang bersifat positif dan merupakan alat
pendorong untuk belajar yang lebih aktif. Dalam pemberian hadiah, keluarga harus dapat memilih waktu yang tepat, yaitu
kapan hadiah tersebut akan diberikan untuk mendatangkan pengaruh positif
terhadap anak.
b) Kompetensi
Saingan atau kompetensi
dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong belajar anak, baik persaingan
individu maupun kelompok dalam rangka meningkatkan prestasi belajar anak.
c) Hukuman
Hukuman merupakan
pendidikan yang tidak menyenangkan, alat pendidikan yang bersifat negatif,
namun demikian dapat menjadi alat motivasi atau pendorong untuk mempergiat
belajar anak. Anak akan berusaha untuk mendapatkan tugas yang menjadi tanggung
jawanya, agar terhindar dari hukuman.
Ishom Ahmadi
menyebutkan, “Hukuman adalah termasuk alat pendidikan represif (menekan,
mengekang, menahan, atau menindas) yang bertujuan menyadarkan anak didik agar
melakukan hal-hal yang baik dan sesuai dengan tata aturan yang berlaku”.
Sebelum hukuman diberikan, hendaknya pendidikan atau orang tua mengetahui
tahapan-tahapan seperti yang disebutkan oleh Ishom Ahmadi, antara lain :
a.Pemberitahuan , b.Teguran Peringatan, c.Hukuman.
d) Pujian
Menurut Sadirman adalah
“Bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Apabila
anak berhasil dalam kegiatan belajar, pihak keluarga perlu memberikan pujian
pada anak. Positifnya pujian tersebut dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan
prestasi, akan tetapi pujian yang diberikan kepada anak tidak berlebihan.
Karena apabila terlalu
sering, maka anak akan menjadi besar kepala dan manja. Oleh karena itu pujian
hendaknya diberikan secara wajar saja agar menjadi motivasi bagi anak.
E.
Pentingnya
motivasi dalam belajar.
Motivasi
belajar penting bagi siswa dan guru.
a.
Bagi siswa pentingnya
motivasi belajar adalah sebagai berikut.
1)
Menyadarkan kedudukan
pada awal belajar, proses dan hasil akhir.contohnya ada seorang siswa yang
kurang behasil menangkap isi bacaan maka ia terdorong untuk membacanya lagi.
2)
Menginformasikan
tentang kekuatan usaha belajar dibandingkan dengan teman sebayanya. Contoh jika
terbukti usaha belajar siswa belum memadai, maka ia akan berusaha setekun
temannya yang belajar dan berhasil.
3)
Mengarahkan kegiatan
belajar. contohnya setelah siswa sadar/ mengetahui bahwa dirinya belum belajar
secara serius maka ia akan mengubah perilaku belajarnya lebih serius.
4)
Meningkatkan semangat
belajar.
5)
Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar kemudian
bekerja.
b.
Bagi guru pentingnya
motivasi belajar adalah sebagai berikut.
1)
Membangkitkan,
meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.
2)
Mengetahui dan memahami
motivasi belajar siswa dikelas sehingga guru dapat menggunakan bermacam-macam
srategi dalam mengajar.
3)
Meningkatkan dan
menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti
sebagai penasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat,
pemberian hadiah, atau pendidik.
Informasinya cukup membantu :)
BalasHapusawhh!! itu mah artikel/makalah ya???
BalasHapustugaskuliah.com
hehehe... ;)
hahaha, tau aja cee mz, :)
HapusInfonya bagus buat anak yang mengalami kesulitan belajar... :)
BalasHapusLike...
makin tahu deh...
BalasHapusmakasih ya
Calon mahasiswa BK sukses...hehehe
BalasHapusamien :)
Hapusinfonya sangat bermanfaat, dan kebetulan aku ada tugas tentang motivasi belajar jadi ini infonya sangat membantu, :-)
BalasHapusGood.,buat refrerensi.,
BalasHapusreferensi'y sangat bermanfaat...
BalasHapusjadi tau aq , ok dech mksih..
BalasHapusartikelnya lengkap bgt, jadi makin tahu tentang motivasi belajar....
BalasHapus