Senin, 01 April 2013

FAK TOR PSIKOLOGI (MOTIVASI) dalam MEMPENGARUHI KEBERHASILAN BELAJAR



PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN
1.      Keberhasilan
      Keberhasilan secara etimologi  yaitu berasal kata dari hasil yang artinya sesuatu yang diadakan (dibuat, dijadikan, dsb) oleh usaha. Keberhasilan dalam kamus besar Bahasa Indonesia adalah perihal (keadaan) berhasil.
2.      Belajar
      Secara umum belajar adalah suatu aktivitas yang di dalamnya terdapat sebuah proses dari tidak tahu menjadi tahu, tidak mengerti menjadi mengerti, tidak bisa menjadi bisa untuk mencapai hasil yang optimal.  Belajar  menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu, berlatih, berubah tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman.
Berikut ini pengertian belajar menurut para ahli, antara lain:
a)      WINKEL
Belajar adalah suatu aktivitas mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilakn perubahan - perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan, dan sikap-sikap
b)      ERNEST H. HILGARD
Belajar adalah dapat melakukan sesuatu yang dilakukan sebelum ia belajar atau bila kelakuannya berubah sehingga lain caranya menghadapi sesuatu situasi daripada sebelum itu
c)      ROBERT M. GAGNE
Dalam buku: the conditioning of learning mengemukakan bahwa: Learning is change in human disposition or capacity, wich persists over a period time, and which is not simply ascribable to process a groeth. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam kemampuan manusia setelah belajar secara terus menerus, bukan hanya disebabkan karena proses pertumbuhan saja. Gagne berkeyakinan bahwa belajar dipengaruhi oleh faktor dari luar diri dan faktor dalm diri dan keduanya saling berinteraksi.
3.      Keberhasilan Belajar
      Dari pengertian keberhasilan dan belajar kita dapat mengetahui bahwa keberhasilan belajar adalah tercapainya keadaan proses perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

B.     Indikator Keberhasilan Belajar

Indikator yang dijadikan sebagai tolak ukur dalam menyatakan bahwa suatu proses belajar mengajar dapat dikatakan berhasil, adalah:
a)      Daya serap terhadap bahan pelajaran yang diajarkan mencapai prestasi tinggi, baik secara individu maupun kelompok, (kognitif).
b)      Perilaku yang digariskan dalam tujuan pengajaran/ TIK telah dicapai siswa baik individu maupun klasikal (afektif). Namun yang banyak dijadikan sebagai tolak ukur keberhasilan dari keduanya adalah daya serap siswa terhadap pelajaran.
C.    Tingkat Keberhasilan belajar
Untuk mengetahui sampai dimana tingkat keberhasilan belajar siswa terhadap proses belajar yang telah dilakukannya dan sekaligus juga untuk mengetahui keberhasilan mengajar guru, kita dapat menggunakan tingkat acuan sebagai berikut:
a)       Istimewa / maksimal: apabila seluruh bahan pelajaran yang diajarkan itu dapat dikuasai siswa
b)       Baik sekali/ optimal: apabila sebagian besar (85% s/d 94%) bahan pelajaran yang diajarkan dapat dikuasai siswa.
c)       Baik / minimal: apabila bahan pelajaran yang diajarkan hanya (75% s/d 84%) dikuasai siswa
d)       Kurang  apabila bahan pelajaran yang diajarkan kurang dari (75%) dikuasai siswa.
Proses belajar mencapai puncaknya pada hasil belajar siswa atau unjuk kerja siswa .
D.    Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar
            Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keberhasilan Belajar Menurut Slameto (2010: 54) ada dua faktor yang mempengaruhi keberhasilan belajar, yaitu faktor intern dan faktor ekstern.
1.    Faktor intern terdiri dari :
a)      Faktor Jasmaniah antara lain, faktor kesehatan, dan cacat tubuh.
b)       Faktor Psikologi yaitu, intelegensi, perhatian, minat, bakat, motivasi, kematangan dan kesiapan.
c)      Faktor Kelelahan Faktor kelelahan sangat mempengaruhi hasil belajar, agar siswa dapat belajar dengan baik haruslah menghindari jangan sampai terjadi kelelahan dalam belajarnya. Sehingga perlu diusahakan kondisi yang ebbas dari kelelahan.

2.     Faktor Ekstern terdiri dari :
a)      Faktor Keluarga, seperti cara orang tua mendidik, relasi antar anggota, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan.
b)      Faktor Sekolah, seperti metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekolah, alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran, keadaan gedung, metode belajar, dan tugas rumah.
c)      Faktor Masyarakat, seperti kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media, teman bergaul, dan bentuk kehidupan masyarakat.

3.    Berikut ini faktor psikologi yang akan kami bahas antara lain.
a.         MOTIVASI
                        Chalijah Hasan menjelaskan bahwa : “motivasi satu kesatuan yang merupakan dorongan individu untuk melakukan sesuatu seperti yang di inginkan atau dikehendaki”.
Sebuah keluarga sakinah terutama ayah (suami) dan ibu (istri) yang memberikan motivasi kepada anak berarti menggerakan anak untuk melakukan aktivitas belajar. Sebagaimana pandangan Sadirman AM, yaitu “memberikan motivasi pada anak berarti menggerakan anak untuk melakukan sesuatu.
Pada tahap awal akan menyebabkan si subyek belajar itu merasa ada kebutuhan dan ingin melakukan sesuatu kegiatan belajar”. Menumbuhkan motivasi dapat dilakukan dengan cara memberitahukan bahwa belajar itu merupakan keharusan atau kewajiban bagi setiap orang Islam, sebagaimana firman Allah dalam surat At-Taubah ayat 122.
Dengan adanya dasar yang kuat tersebut, seorang anak akan termotivasi dirinya untuk belajar, karena mengetahui belajar itu merupakan kewajiban bagi setiap umat manusia.
Sebuah keluarga yang sakinah, terutama ayah dan ibu bisa menanamkan dan menumbuhkan motivasi secara efektif. Motivasi sebagai proses mengantarkan anak kepada pengalaman-pengalaman yang memungkinkan merekan dapat belajar. Dalam keluarga sakinah akan memiliki hubungan kodrat dan kekal.
Jika sekolah menekankan perkembangan inteligensi (IQ), maka dalam keluarga seharusnya merupakan institusi perkembangan kecerdasan emosional (EQ). Seharusnya anak mempunyai hak yang harus dipenuhi oleh orang tuanya, sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang artinya :
Hak anak atas orang tuanya adalah :
1.      Memberi nama yang baik
2.      Mengawinkan apabila telah sampai umur
3.      Mengajarkan kitab (Al-Qur’an).(R.Abu Nu’aim dan Dailami dari Abu Hurairah) .

Dari uraian diatas dapat diambil pengertian bahwa di dalam keluarga sakinah motivasi belajar anak harus mendapat prioritas utama, karena motivasi merupakan kekuatan atau dorongan bathin yang mampu memperoses dan menggiatkan segala bidang aktifitas dan tingkah laku untuk memuaskan diri seseorang dengan memenuhi kebutuhannya dan mencapai harapannya.
b.         Fungsi Motivasi
                        Perlu ditegaskan, bahwa motivasi bertalian dengan suatu tujuan yang berpengaruh pada aktifitas, maka fungsi motivasi menurut Sadirman AM, adalah :
a)      Mendorong manusia untuk berbuat, jadi sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energi. Motivasi dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan dikerjakan.
b)      Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya.
c)      Menyeleksi perbuatan, yakni menentukan perbuatan-perbuatan apa yang harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan dengan menyisikan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut.
d)     Disamping itu motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha pencapaian prestasi seseorang melakukan suatu usaha karena adanya motivasi.
                        Demikian posisi motivasi yang sangat vital, namun bukan berarti seseorang dapat mencapai hasil belajar yang baik, karena berhasil tidaknya seseorang anak dalam belajar itu tidak hanya dipengaruhi oleh motivasi saja, melainkan banyak faktor yang mempengaruhinya, hal ini sejalan dengan pendapat Ngalim Purwanto yang menjelaskan bahwa : “berhasil tidaknya belajar itu tergantung pada macam-macam faktor”.
Adapun faktor-faktor itu dapat dibedakan menjadi dua golongan :
1.      Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang kita sebut dengan faktor individual.
2.      Faktor yang ada diluar individu kita sebut dengan faktor sosial. Yang termasuk faktor individual : kematangan atau pertumbuhan, kecerdasan, latihan, motivasi dan faktor pribadi. Sedangkan yang termasuk faktor sosial antara lain : keluarga, guru dan cara mengajar, lingkungan, serta kesempatan yang tersedia didalam motivasi.
                        Dengan melihat uraian diatas, maka dapat dipahami bahwa dengan adanya motivasi pada diri anak yang dibangkitkan melalui pemberian motivasi belajar yang cukup, baik intrinsik maupun ekstrinsik, kondisi keluarga yang menunjang yaitu ketenangan, ketentraman serta nuansa mawaddah wa rahmah serta terpenuhinya sarana dan prasarana belajar, maka kegiatan belajar terlaksana secara optimal.

c.          Macam-Macam Motivasi
                        Motivasi diri timbul dan berkembang terdapat dalam dua dasar utama yakni : motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
a.       Motivasi Intrinsik
motivasi intrinsik dikatakan sebagai bentuk motivasi yang didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan pada suatu dorongan dalam diri dan secara mutlak terkait dengan aktivitas belajar
Ada beberapa macam terbentuknya motivasi intrinsik dalam kegiatan belajar, antara lain :
a)      Adanya Kebutuhan
Menurut Yaumil Agoes : “memahami kebutuhan anak adalah semata-mata untuk memberi peluang pada anak memilih berbagai alternatif yang tersedia dalam suatu lingkungan yang kaya stimulasi”.  Berdasarkan kepada pendapat tersebut dapat dipahami bahwa orang tua harus mengetahui kebutuhan anak.
b)      Adanya Cita-Cita
peran dan kontribusi keluarga di tuntut untuk memberikan motivasi terhadap anak yang belum mengetahui pentingnya belajar, agar anak dapat melakukan perbuatan yang dapat menunjang pencapaian cita-citanya, sehingga anak merasa terpanggil untuk tetap belajar secara efektif dan efisien agar dapat menggapai cita-citanya.
c)      Keinginan Tentang Kemajuan Dirinya
Di dalam proses belajar, motivasi memang memegang peranan penting. Menurut Sadirman bahwa : “melalui aktualisasi diri pengembangan kompetensi akan meningkatkan kemajuan diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan diri seseorang. Keinginan dan kemajuan diri ini menjadi salah satu keinginan bagi setiap individu”.
d)     Minat
Motivasi muncul karena ada kebutuhan, begitu juga minat sehingga tepatlah kalau minat merupakan alat motivasi yang pokok. Proses belajar itu akan berjalan kalau disertai dengan minat.
b.      Motivasi Ekstrinsik
Motif ekstrinsik dapat pula dikatakan sebagai suatu bentuk motivasi yang di dalamnya aktivitas belajar yang diteruskan berdasarkan dorongan dari luar yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Berdasarkan pada pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi ekstrinsik itu aktif jika di rangsang dari luar dan mempunyai kontribusi besar dalam menumbuhkan motivasi ini adalah keluarga, sebagai tempat yang pertama dan utama dalam proses pendidikan. Dengan berbagai cara keluarga dapat melakukan rangsangan untuk motivasi belajar anak.

Ada beberapa cara untuk menumbuhkan dan membangkitkan anak agar melakukan aktifitas belajar, diantaranya adalah :
a)      Pemberian Hadiah
Motivasi dalam bentuk hadiah  dapat membuahkan semangat belajar dalam mempelajari materi-materi pelajaran. Hadiah merupakan alat pendidikan yang bersifat positif  dan merupakan alat pendorong untuk belajar yang lebih aktif. Dalam pemberian hadiah, keluarga  harus dapat memilih waktu yang tepat, yaitu kapan hadiah tersebut akan diberikan untuk mendatangkan pengaruh positif terhadap anak.
b)      Kompetensi
Saingan atau kompetensi dapat digunakan sebagai alat untuk mendorong belajar anak, baik persaingan individu maupun kelompok dalam rangka meningkatkan prestasi belajar anak.
c)      Hukuman
Hukuman merupakan pendidikan yang tidak menyenangkan, alat pendidikan yang bersifat negatif, namun demikian dapat menjadi alat motivasi atau pendorong untuk mempergiat belajar anak. Anak akan berusaha untuk mendapatkan tugas yang menjadi tanggung jawanya, agar terhindar dari hukuman.
Ishom Ahmadi menyebutkan, “Hukuman adalah termasuk alat pendidikan represif (menekan, mengekang, menahan, atau menindas) yang bertujuan menyadarkan anak didik agar melakukan hal-hal yang baik dan sesuai dengan tata aturan yang berlaku”. Sebelum hukuman diberikan, hendaknya pendidikan atau orang tua mengetahui tahapan-tahapan seperti yang disebutkan oleh Ishom Ahmadi, antara lain : a.Pemberitahuan , b.Teguran Peringatan, c.Hukuman.
d)      Pujian
Menurut Sadirman adalah “Bentuk reinforcement yang positif dan sekaligus merupakan motivasi yang baik. Apabila anak berhasil dalam kegiatan belajar, pihak keluarga perlu memberikan pujian pada anak. Positifnya pujian tersebut dapat menjadi motivasi untuk meningkatkan prestasi, akan tetapi pujian yang diberikan kepada anak tidak berlebihan.
Karena apabila terlalu sering, maka anak akan menjadi besar kepala dan manja. Oleh karena itu pujian hendaknya diberikan secara wajar saja agar menjadi motivasi bagi anak.
E.     Pentingnya motivasi dalam belajar.
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru.
a.       Bagi siswa pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut.
1)   Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.contohnya ada seorang siswa yang kurang behasil menangkap isi bacaan maka ia terdorong untuk membacanya lagi.
2)   Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar dibandingkan dengan teman sebayanya. Contoh jika terbukti usaha belajar siswa belum memadai, maka ia akan berusaha setekun temannya yang belajar dan berhasil.
3)   Mengarahkan kegiatan belajar. contohnya setelah siswa sadar/ mengetahui bahwa dirinya belum belajar secara serius maka ia akan mengubah perilaku belajarnya lebih serius.
4)   Meningkatkan semangat belajar.
5)   Menyadarkan  tentang adanya perjalanan belajar kemudian bekerja.

b.      Bagi guru pentingnya motivasi belajar adalah sebagai berikut.
1)      Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk belajar sampai berhasil.
2)      Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa dikelas sehingga guru dapat menggunakan bermacam-macam srategi dalam mengajar.
3)      Meningkatkan dan menyadarkan guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran seperti sebagai penasehat, fasilitator, instruktur, teman diskusi, penyemangat, pemberian hadiah, atau pendidik.


12 komentar:

  1. Informasinya cukup membantu :)

    BalasHapus
  2. awhh!! itu mah artikel/makalah ya???
    tugaskuliah.com
    hehehe... ;)

    BalasHapus
  3. Infonya bagus buat anak yang mengalami kesulitan belajar... :)
    Like...

    BalasHapus
  4. Calon mahasiswa BK sukses...hehehe

    BalasHapus
  5. infonya sangat bermanfaat, dan kebetulan aku ada tugas tentang motivasi belajar jadi ini infonya sangat membantu, :-)

    BalasHapus
  6. referensi'y sangat bermanfaat...

    BalasHapus
  7. jadi tau aq , ok dech mksih..

    BalasHapus
  8. artikelnya lengkap bgt, jadi makin tahu tentang motivasi belajar....

    BalasHapus